> >

Indonesia Berhasil Jual Samurai Bond Senilai Rp13,21 Triliun di Jepang

Ekonomi dan bisnis | 22 Mei 2021, 23:06 WIB
Pertemuan Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi dengan salah satu Joint Lead Manager Samurai Bonds dari SMBC Nikko Sec, Mr Maasaki Yamada. (Sumber: KBRI Tokyo)

Luky Alfirman mengapresiasi peran aktif dari Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi dalam menjalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah dan Swasta Jepang.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Capai 415,6 miliar dollar AS di Kuartal-I 2021

"Alhamdulillah, Indonesia berhasil menerbitkan Samurai Bond disertai berbagai rekor pencapaian. Pencapaian itu tidak terlepas dari fundamental ekonomi Indonesia yang solid, credit story yang bagus, serta keberhasilan kita dalam menjaga komunikasi yang baik dengan investor. Kami ucapkan terima kasih kepada Dubes RI Heri Akhmadi, yang aktif menjaga kepercayaan investor Jepang selama ini," ujar Luky Alfirman.

Perlu diketahui, nominal penerbitan pada tenor tiga tahun terakhir, adalah terkecil dalam sejarah penerbitan Samurai Bonds Pemerintah Indonesia. Sekitar 70% dari total nominal penerbitan kali ini, berada pada tenor 5 tahun ke atas. Berkurangnya dominasi tenor pendek ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia.

Selain itu, tercapainya spread terhadap Yen Swap dan kupon terendah untuk seluruh tenor dalam sejarah penerbitan Samurai Bonds oleh Pemerintah Indonesia tanpa adanya jaminan (guarantee) dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC).

Kupon terendah sepanjang sejarah penerbitan Samurai Bonds untuk tenor 10 tahun, yaitu sebesar 0,89%. Kupon ini masih lebih rendah apabila dibandingkan penerbitan Samurai Bonds 10 tahun dengan JBIC guarantee pada tahun 2015 yang berada pada level 0,91%.

Di sisi lain, terdapat jumlah permintaan investor yang signifikan, sehingga terjadi over-subscribe pada transaksi kali ini sebesar 1,6 kali.

Pemerintah memulai official marketing untuk penerbitan Samurai Bonds ini pada Selasa (18/5). Dalam tiga hari pelaksanaan proses marketing, dengan mempertimbangkan permintaan yang solid dari investor domestik Jepang maupun di luar Jepang.

Baca Juga: Pilihan Investasi di Surat Utang Negara, Seberapa Menguntungkan?

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk mempersempit final guidance ke level terendah dari hampir semua seri. Walaupun harga akhir yang ditawarkan Pemerintah sangat ketat, namun minat investor masih cukup tinggi dengan bid-to-cover ratio mencapai 1,6 kali.

Sebelum transaksi ini dilakukan, Pemerintah melakukan non-deal roadshow dengan format online group meeting maupun one-on-one meeting dengan para investor Jepang secara virtual. Keberhasilan penyelenggaraan roadshow itu berdampak pada keragaman jenis investor yang berpartisipasi pada penerbitan Samurai Bonds ini.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU