Wujudkan Program Prioritas Nasional, Kadin Dorong Kolaborasi Pengusaha dan Pemerintah
Ekonomi dan bisnis | 21 April 2021, 16:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Arsjad Rasjid optimis dapat menjadikan Kadin sebagai mitra utama Pemerintah dalam mencapai program prioritas nasional jika dirinya terpilih dalam pemilihan Ketua Umum Kadin periode periode 2021-2026.
“Saya melihat Kadin Indonesia dapat memainkan peran strategis dalam menjadi katalisator pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM serta pengembangan kompetensinya. Hal ini bisa kita capai dengan mendirikan innovation hub atau warung inovasi,” ujar Arsjad dalam “Industry Talks: Peran Asosiasi dalam Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional”, Jumat (9/4/2021).
Sebelumnya, Arsjad mengatakan bahwa lanskap industri telah berubah karena pandemi Covid-19. Hampir 30 juta pekerja terdampak, mulai dengan pengurangan jam kerja hingga terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Baca Juga: Kadin: Pandemi Covid-19 Telah Ubah Lanskap Industri di Indonesia
Sektor pariwisata terkena dampak paling kuat. Di sisi lain, industri esensial seperti kesehatan dan pertanian malah menunjukkan pertumbuhan kuat karena didorong oleh peningkatan produksi.
Setiap industri memiliki dampak yang berbeda-beda sehingga perlu ditemukan strategi pemulihan yang berbeda pula. Menurut Arsjad, di sinilah Kadin dapat berperan.
“Pendekatan one size fits all atau satu solusi untuk semua tidak bisa diterapkan. Setiap industri berbeda-beda. Sehingga memerlukan penanganan dan stimulus ekonomi yang berbeda-beda seperti obat. Kita harus memiliki obat-obat untuk industri yang ada,” lanjutnya.
Manufaktur misalnya, terdampak karena hingga -3,1 persen pada Q4/2020. Kendati demikian, Arsjad menunjukkan manufaktur masih memiliki potensi untuk menjadi industri nasional karena memiliki kontribusi yang besar terhadap GDP, yakni 20,8 persen di 2020 dan menyerap 14 persen tenaga kerja nasional.
Baca Juga: Ketua Kadin DKI Ingin Calon Ketum Kadin Lakukan Pembinaan terhadap UMKM
"Visi saya membangun Kadin yang inklusif dan kolaboratif, di mana peran aktif dan melibatkan seluruh stakeholder. Inklusif juga berarti komunikasi yang lebih terbuka, tanpa menganakemaskan industri tertentu," ujar Arsjad.
Penulis : Elva-Rini
Sumber : Kompas TV