BUMN RNI Akan Impor Gula 75.000 Ton Mulai April
Ekonomi dan bisnis | 30 Maret 2021, 06:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI akan menyalurkan 75.000 ton gula kristal putih (GKP) secara bertahap ke pasar. Yaitu pada periode April-Juni (kuartal II) dan Juli-September 2021 (kuartal III).
GKP yang akan disalurkan ke pasar merupakan gula impor hasil penugasan pemerintah kepada RNI. Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menjaga stabilitas harga gula di tingkat konsumen.
Baca Juga: Jelang Bulan Puasa, Pemerintah akan Impor Beras hingga Gula
"Ditargetkan gula tersebut mulai mengisi pasar konsumsi menjelang puasa dan Lebaran agar dapat memenuhi lonjakan permintaan," kata Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/3/2021).
Pengiriman pertama gula impor sebanyak 6.000 ton sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta pada 28 Maret lalu. Gelombang selanjutnya akan tiba di Pelabuhan Belawan Medan sebanyak 15.000 ton.
Kemudian di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebanyak 30.000 ton, serta akan datang lagi di Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 24.000 ton.
Baca Juga: Harga Gabah Turun Petani Tak Setuju Dengan Import Beras
“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengamankan stok kebutuhan pokok khususnya menjelang hari besar keagamaan nasional," ujar Arief.
Dalam menjalankan tugas dari pemerintah ini, RNI mengandeng anggota BUMN Klaster Pangan lainnya. Yaitu BGR Logistic dan Berdikari Logistik Indonesia, anak usaha PT Berdikari, untuk menjalankan aktivitas bongkar-muat dan menyiapkan fasilitas pergudangan.
Selain menjalankan tugas mengimpor gula, TNI juga memproduksi gula sendiri. Tahun lalu, TNI memproduksi 200.000 ton gula. Sedangkan pangsa pasar gula produksi di pasaran mencapai 12%.
Penulis : Dina Karina Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV