Bulog Pertanyakan Kebijakan Impor Beras yang Diberikan Secara Tiba-tiba
Kompas bisnis | 18 Maret 2021, 12:31 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana pemerintah untuk mengimpor beras 1 juta ton belum tentu direalisasikan Perum Bulog.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, Buwas, menyebut, di gudang Perum Bulog masih tersimpan ratusan ribu ton beras impor yang belum terserap pasar.
Buwas menyampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, bahwa banyak stok beras yang rusak, dan cadangan beras pemerintah di gudang Bulog masih ada lebih dari 300 ribu ton, yang kualitasnya sudah mulai menurun.
Hal tersebut juga sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Buwas bahkan menyebut, penugasan impor beras satu juta ton diberikan tiba-tiba.
Institute for Development of Economics and Finance, INDEF memberi catatan soal kebijakan impor beras.
Pemerintah harus membuka data cadangan beras.
Pasalnya saat ini cadangan beras banyak dikuasai pedagang besar.
Jika data dibuka, maka bisa ditentukan, apakah impor dibutuhkan dari angka kebutuhan dan kesediaan beras.
Institute for Development of Economics and Finance, INDEF memberi catatan soal kebijakan impor beras.
Pemerintah harus membuka data cadangan beras.
Pasalnya saat ini cadangan beras banyak dikuasai pedagang besar.
Jika data dibuka, maka bisa ditentukan, apakah impor dibutuhkan dari angka kebutuhan dan kesediaan beras.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV