Menperin Agus Gumiwang Maraton Lobi Empat Raksasa Otomotif dan Sojitz Jepang
Ekonomi dan bisnis | 11 Maret 2021, 17:47 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Pada hari kedua kunjungan ke Jepang, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melanjutkan misinya melobi perusahaan otomotif raksasa.
Didampingi Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi, Agus Gumiwan melakukan pertemuan dengan empat pimpinan perusahaan otomotif Jepang. Keempat perusahaan itu adalah Mazda Motor Corp, Honda Motor Co. Ltd, Suzuki Motor Corp, dan Toyota Motor Corp.
Kunjungan Menperin juga dimanfaatkan untuk sosialisasi kebijakan penyesuaian tarif pajak sektor otomotif dan tarif pajak kendaraan listrik.
Dalam pertemuan dengan Hiroshi Inoue, yang merupakan Managing Executive Officer Mazda Motor Corporation, Menperin menyampaikan terkait kebijakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Kendaraan Bermotor.
Termasuk di antaranya mengundang Mazda, untuk mendirikan pabrik di Indonesia dengan memanfaatkan berbagai insentif yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja.
Pihak Mazda dalam pertemuan itu menyampaikan ketertarikannya berinvestasi dalam pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB) di Indonesia. Dalam 2-3 tahun ke depan, Mazda berkomitmen membangun industri KBL-BB, dan diharapkan dapat memperoleh pasokan baterai listrik dari Indonesia.
Baca Juga: Kunjungi Jepang, Menperin Agus Gumiwang Optimalkan Ekspor Produk Otomotif
Selain melakukan pertemuan dengan empat raksasa otomotif Jepang, Menperin juga bertemu dengan Fujimoto Masayoshi, Presiden & CEO Sojitz Corporation yang mengungkapkan ketertarikannya untuk mengembangkan industri Methanol dan Amonia di kawasan Teluk Bintuni Papua Barat.
“Proyek Bintuni masuk dalam status Proyek Strategis Nasional (PSN) sehingga akan memperoleh kemudahan serta berbagai insentif Pemerintah," ujar Menperin Agus Gumiwang.
Proyek pertrokimia di Bintuni ini lanjut Agus Gumiwang, akan menjadi proyek pertrokimia terbesar dengan luas 2.600 hektar.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV