Harga Gabah Menurun, Pemerintah Malah Akan Impor 1 Juta Ton Beras
Kebijakan | 8 Maret 2021, 22:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah membuka keran impor beras satu juta ton. Impor beras dilakukan di tengah musim panen.
Namun kebijakan impor beras tersebut nyatanya mengusik petani.
Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas Santosa, menilai kebijakan ini mencederai kaum tani.
Baca Juga: Pemerintah Akan Impor 1 Juta Ton Beras, Politikus PKS Pertanyakan Proyek Food Estate
"Bagi kami di jaringan tani, keputusan ini mencederai kami, mencederai sedulur kami. Jadi usulan kami segera batalkan saja lah," ujar Dwi saat dihubungi KompasTV, Senin (8/3/2021).
Berdasarkan survei AB2TI, harga gabah nasional terus mengalami penurunan sejak September.
"Bulan September itu 4.800 terus mengalami menurun, Januari meningkat sedikit lalu di bulan Februari kemarin 3.975, ini survey kami di 46 kabupaten. Lalu beberapa hari terakhir ini sudah drop di 3.800," sambung Dwi.
Sebelumnya Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan kebijakan impor digunakan untuk menambah cadangan beras dan telah disepakati dalam rapat koordinasi terbatas.
Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung potensi produksi beras periode Januari sampai April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton beras, meningkat 3,08 juta ton.
Simak pembahasannya bersama Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Andreas Santosa.
Baca Juga: Jokowi Minta Penggunaan Barang Impor di Proyek Pemerintah Dikunci
Penulis : Reny-Mardika
Sumber : Kompas TV