Suku Bunga Kredit Turun, Ini Rincian Lengkapnya dari BTN, BNI, BRI dan Bank Mandiri
Perbankan | 5 Maret 2021, 16:48 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Berbagai bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara bersamaan menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK) per akhir Februari 2021.
Turunnya suku bunga kredit ini menyusul pemangkasan suku bunga acuan BI-7DRRR menjadi 3,50 persen pada Februari 2021.
Padahal sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengungkap data bahwa perbankan BUMN paling sulit untuk menurunkan SBDK.
Baca Juga: Bank BUMN Akhirnya Turunkan Suku Bunga Kredit, Efektif Sejak 28 Februari Lalu
BI bahkan menyebut suku bunga kredit yang tinggi menjadi salah satu alasan debitur enggan kembali ke bank.
Namun, penurunan suku bunga kredit acuan bank sentral membuat bank pelat merah tersebut juga ramai-ramai menurunkan suku bunga berdasarkan kebijakan bank dan segmen kreditya masing-masing.
Berikut rincian pemangkasan SBDK di masing-masing bank BUMN yang dilansir dari Kompas.com, Jum’at (5/3/2021).
Baca Juga: Ini Rinician Biaya Admin Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN
Bank BTN
Pemangkasan SBDK juga dilakukan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk seluruh segmen kredit.
Dalam situs perseroan, emiten bersandi saham BBTN ini mencatatkan penurunan SBDK di segmen kredit korporasi, kredit ritel, dan kredit konsumsi.
SBDK Kredit Pemilikan Rumah (KPR) mencatatkan penurunan bunga tertinggi sebesar 270 bps. Di kredit korporasi, SBDK turun sebesar 190 bps dari 9,9 persen pada Desember 2020 menjadi 8 persen pada Februari 2021
Mendominasi Di segmen kredit ritel, BBTN menggunting bunga sebesar 165 bps dari 9,9 persen pada Desember 2020 menjadi 8,25 persen pada Februari 2021.
Kemudian, di segmen kredit konsumsi, SBDK KPR tercatat turun hingga 270 bps dari 9,95 persen pada Desember 2020 menjadi 7,25 persen di Februari 2021.
Lalu, SBDK Non-KPR pun dipangkas sebesar 250 bps dari 11,25 persen pada Desember 2020 menjadi 8,75 persen di Februari 2021.
Baca Juga: Bank Indonesia akan Terbitkan Uang Digital
Bank BNI
Penulis : Rizky-L-Pratama
Sumber : Kompas TV