Pertamina Tambah Impor BBM Jadi 113 Juta Barel di 2021
Ekonomi dan bisnis | 9 Februari 2021, 15:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pertamina akan menambah impor BBM pada tahun ini sebesar 13,5%. Yaitu dari 97,8 juta barel pada 2020, menjadi 113 juta barel pada 2021.
Penambahan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi, kondisi perekonomian diproyeksi mulai pulih setelah dihantam pandemi sejak tahun lalu.
Baca Juga: Pertamina Cetak Laba 14 Triliun Rupiah Ketika Raksasa Migas Dunia Merugi
"Memang di tahun 2021 kami memprediksi total volume impor BBM kita naik 13,5 persen dibandingkan 2020. Namun masih di bawah impor 2019. Ini juga sejalan dengan proyeksi kenaikan penjualan BBM kita," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, saat rapat kerja di Komisi VII DPR RI, Selasa (09/02/2021).
Impor BBM terdiri dari Premium atau RON 88 sebesar 53,7 juta barel dan Pertamax atau RON 92 sebesar 59,3 juta barel. Dari jumlah itu, volume impor Premium turun dibanding tahun lalu.
Baca Juga: Dirumorkan Lenyap, Ini Peta Konsumsi BBM Premium
Impor Premium turun karena adanya program pergantian
Premium ke Pertalite atau RON 90. Pertalite sendiri merupakan campuran antara Premium dengan Pertamax atau RON 92. Sehingga, impor Pertamax yang naik tahun ini.
Tahun ini, Pertamina menargetkan penjualan BBM non-subsidi sebesar 162,56 juta barel dan untuk BBM bersubsidi sebesar 47,69 juta barel. Target ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, yang hanya 139,34 juta barel untuk BBM nonsubsidi dan 53,35 juta barel untuk BBM bersubsidi.
Pertamina akan mengimpor Premium dengan harga beli US$ 51,7 per barel. Sedangkan Pertamax, akan dibeli dengan harga US$ 53,5 per barel.
Tahun lalu, Pertamina bisa membeli kedua jenis BBM itu dengan harga lebih murah. Yaitu di kisaran US$ 45- US$ 47 per barel. Lantaran harga minyak dunia sedang turun imbas pandemi.
Penulis : Dina-Karina
Sumber : Kompas TV