Tesla Ingin Bangun Power Bank Kapasitas Besar di RI
Ekonomi dan bisnis | 5 Februari 2021, 14:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) akhirnya mengungkap jenis proyek yang akan digarap Tesla di Indonesia. Yaitu pembangunan energy storage system (ESS) atau sejenis power bank dengan kapasitas tenaga yang besar.
"ESS ini kapasitasnya besar, puluhan mega watt bahkan sampai 100 mega watt. ESS ini bisa menggantikan pembangkit-pembangkit peaker. Peaker itu pembangkit yang hanya digunakan untuk ketika electricity demand-nya itu jauh melebihi penggunaan rata-ratanya," kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto dalam konfrensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).
Baca Juga: Luhut Temui Tesla Pekan Depan, Mulai Negosiasi Investasi
Pemerintah pun tertarik bekerja sama dengan Tesla, karena bukan sekedar mengeksploitasi bahan baku Indonesia.
"Jadi, kenapa sebenarnya kalau dari kami kok agak excited bekerja sama dengan Tesla. Boleh dibilang Tesla ini untuk lithium baterai untuk electric vehicle adalah salah satu yang terbaiklah di dunia. Kalau ada investasi dari CATL, investasi dari LG yang memang mereka ada produsen lithium baterai dan teknologinya sangat baik plus ditambah dengan Tesla," jelas Seto.
Baca Juga: Luhut: Indonesia Bisa Jadi Produsen Baterai Lithium Terbesar Setelah China
Selain Tesla, sejumlah perusahaan asing lain pun memang sudah menyatakan minatnya berinvestasi di sektor ini. Ada LG Chem, produsen baterai asal Korsel dan Contemporary Amperex Technology (CATL) asal China. CATL bahkan telah menandatangani komitmen investasi sebesar US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun.
Baca Juga: Indonesia Bentuk Holding BUMN untuk Dirikan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik
Kementerian BUMN menyebut, keduanya akan terlihat dalam proyek holding baterai listrik, Indonesia Battery Corporation (IBC). Ada empat BUMN yang juga akan terlihat dalam perusahaan induk baterai ini, yaitu Inalum, Antam, Pertamina, dan PLN.
IBC akan menggarap pengembangan baterai kendaraan listrik dari hulu hingga hilir dan ditargetkan bisa terbentuk di semester pertama 2021.
Penulis : Dina-Karina
Sumber : Kompas TV