Bye Bye January Effect di Bursa Saham
Kompas bisnis | 28 Januari 2021, 11:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Memudarnya January Effect, dan aksi jual di bursa. Perhatian pelaku pasar muncul pada penuhnya kapasitas rumah sakit covid-19.
Semakin sulit masyarakat mendapat akses kesehatan, menjadi sinyal buruk bagi kegiatan bisnis karena tidak kian tinggi ketidak pastiannya.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) diproyeksikan akan bergerak menguat pada Kamis (28/1/2021).
Sebelumnya IHSG ditutup negatif dengan penurunan 0,5 persen pada level 6.109,16.
Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG saat ini berada di area oversold sehingga ada potensi rebound jangka pendek.
“IHSG diprediksi meguat. Investor akan mencermati hasil keputusan The Fed terkait suku bunga, selain itu investor akan mengantisipasi rilis laporan keuangan FY20 khususnya untuk sektor perbankan,” jelas Dennis dalam rekomendasinya Rabu (27/1/2021).
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menyebut, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif.
Sementara itu, Stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif. “Meskipun demikian, terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat,” jelas Nafan.
Berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance IHSG hari ini berpeluang berada pada kisaran 6.064,55 hingga 6.195,15.
Penulis : Merlion-Gusti
Sumber : Kompas TV