Dapat Izin OJK, Bank Syariah Indonesia Akan Launching 1 Februari
Perbankan | 28 Januari 2021, 09:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Merger tiga bank BUMN syariah akhirnya terealisasi, setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan izin penggabungan usaha PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT BNI Syariah, dan PT Bank Mandiri Syariah (BSM).
"OJK sudah mengeluarkan surat perihal Pemberian Izin Penggabungan PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah ke dalam PT Bank BRIsyariah Tbk. Serta Izin Perubahan Nama dengan Menggunakan Izin Usaha PT Bank BRIsyariah Tbk Menjadi Izin Usaha atas nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk," kata Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo, lewat keterangan tertulis Rabu (27/01/2021).
Baca Juga: BRI Syariah Siap Dukung Pemerintah Lakukan Merger Bank Syariah Milik BUMN
Setelahnya, Bank Syariah Indonesia (BSI) akan mengurus perubahan anggaran dasar di Kemenkumham dan perubahan/pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, dengan tetap menggunakan kode emiten BRIS.
Rencananya, Bank Syariah Indonesia akan diluncurkan pada 1 Februari 2021.
Penggabungan insfrastruktur ketiga bank syariah itu juga tengah dilakukan. Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi mengatakan, akan memilih satu aplikasi mobile banking dari ketiganya untuk dipertahankan.
Baca Juga: Bank Syariah Mandiri (BSM) Jadi Bank Penerima Wakaf Uang
"Kami juga sedang menyusun relokasi kantor cabang dari ketiga bank. Karena ada beberapa cabang yang berdekatan. Relokasi juga agar BSI punya daya jangkau yang lebih luas," kata Hery seperti dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (28/01/2021).
Jika digabung, ketiga bank tersebut punya 268 kantor cabang, 852 kantor cabang pembantu, serta 1.785 ATM. Bank Syariah Indonesia juga akan memiliki aset Rp 214,6 triliun, dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun.
Baca Juga: Merger 3 Bank Syariah BUMN, Bagaimana Dampaknya?
Sementara komposisi pemegang saham BSI, yakni Bank Mandiri 51,2%, BNI 25,0%, BRI 17,4%, DPLK BRI-Saham Syariah 2%, dan investor publik 4,4%.
Penulis : Dina-Karina
Sumber : Kompas TV