Saham Rebahan Grup Bakrie Mendadak Bangkit
Kompas bisnis | 15 Januari 2021, 11:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Saham-saham grup Bakrie yang tertidur lama, mendadak bangun, bahkan menjadi penggerak bursa pekan ini.
Apa pemicunya, dan bagaimana investor menentukan keputusan investasi pada saham jenis ini? Berikut ulasannya.
"Saham-saham rebahan" terafiliasi grup Bakrie tiba-tiba bangkit dari level gocap atau lima puluh rupiah. Tiga saham di antaranya bahkan sempat menempati top gainers indeks harga saham gabungan pekan ini.
Yang paling menonjol adalah pergerakan saham bumi resources. Berbulan-bulan ada di level 50an, 14 Januari 2021, sudah berada di 105 per unit saham. Ini berarti, kenaikannya lebih dari seratus persen.
Memang saham bumi sudah naik dari bulan november 2020. Menurut analis, kenaikan saham bumi, seiring dengan membaiknya harga komoditas dunia, seperti batubara. Tetapi saham jenis ini, menurut analis, patut di pelajari dengan detail, sebelum investor pemula memutuskan untuk membeli.
Perhitungan, mengoprek laporan keuangan, mencari informasi rencana perusahaan, mutlak dibutuhkan jika seorang ingin berinvestasi. Terutama pada saham-saham yang mendadak bangkit.
Penjelasan berikut bisa jadi pertimbangan. Sehari setelah menjadi penggerak bursa, dua saham milik grup Bakrie, justru menjadi top losers, alias pembeban IHSG.
Jika bumi kemarin naik 1,92 persen, saham Bakrie lain yaitu energi mega persada jatuh 6,79 persen ke 151, dan saham bumi resources mineral, jatuh 6,54 persen ke 100.
Secara fundamental perusahaan, ketiga saham di atas memang bisa diapresiasi kenaikannya dalam beberapa waktu lalu. Sebab, harga batubara terus rekor dan ada aksi korporasi yang mewarnai seperti penambahan saham. Produksi gas energi mega persada juga meningkat sampai 28 persen. Tetapi lagi, jangan terburu-buru.
Kembali lagi pada keputusan investasi. Menggeliatnya saham bernilai 50 per unit, harus diiringi dengan sikap rasional investor. Baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Penulis : Merlion-Gusti
Sumber : Kompas TV