> >

Fakta-Fakta Kebijakan Ekspor Benih Lobster Berujung Penetapan Edhy Prabowo Jadi Tersangka Korupsi

Kompas bisnis | 26 November 2020, 16:45 WIB

KOMPAS.TV - Dengan dalih menyejahterakan nelayan, izin ekspor benih lobster dibuka. 

6 bulan setelah izin dibuka, dugaan korupsi menyeruak. 

Apakah ini jadi pembenaran bahwa izin ekspor benur ini hanya menguntungkan segelintir pihak dan bukan nelayan?.

Pro kontra muncul saat kebijakan ini diketuk palu. KKP periode ini menilai ekspor benur bisa membantu nelayan, karena kalau nelayan menggantungkan budidaya saja, terlalu lama butuh waktu 8-12 bulan, Sedangkan benur relatif singkat waktunya. Ekspor benur tentu membantu perputaran uang nelayan.

Sejak izin ekspor benih lobster dibuka di bulan Mei, angka ekspor benih lobster melesat

Sebenarnya berdasar kajian akademik dari uji tuntas KKP, ditemukan fakta bahwa benur cuma bisa hidup 0,02 persen di alam, jadi jika ada 20.000 benih lobster yang tumbuh dewasa cuma 1. 

Sementara kalau budidaya angka hidup lobster bisa naik bahkan hingga 70 persen.

Saat keran ekspor ini dibuka, KKP bilang semangatnya sebenarnya tetap budidaya. 

Di aturannya pun ada kewajiban eksportir harus budidaya lobster dulu baru bisa ekspor benur.namun setelah izin ekspor benur dibuka, angka ekspor benur melesat.

Nah yang menarik lagi, sejak ekspor benur dibuka, Vietnam jadi salah satu pembeli terbesar dari bulan Juni hingga September.

Dulu sebelum izin benur dibuka, Vietnam jadi pesaing terbesar Indonesia. Harganya lebih murah, dari segi jarak Vietnam ke negara-negara importir seperti Tiongkok dan Taiwan lebih dekat jadi biaya transportasinya lebih murah.

Pertanyaannya apakah Vietnam ini membeli benih dari Indonesia, lalu dibudidaya di negaranya lalu dijual ke negara importir. Jika iya, tentu ini jadi kerugian untuk Indonesia, komoditas kekayaan alam disedot untuk keuntungan negara lain
 

Penulis : Anjani-Nur-Permatasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU