> >

Hindari Bangkrut Karena Ikut-ikutan "Main" Saham

Kompas bisnis | 13 November 2020, 11:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hampir dua pekan ini indeks harga saham gabungan berpestapora. Ada fenomena yang menarik. 

Yaitu ramai-ramai menjadi investor pemula di pasar saham.

Masalahnya, ada yang jadi investor karena ikut-ikutan temannya, ada juga yang membeli saham tanpa tujuan.

Hati-hati jangan sampai jadi bangkrut karena masalah ini.

Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) sudah terjun bebas, melaju di zona merah sejak wabah virus corona (Covid-19) melanda Tanah Air. 

Akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali mengatakan, IHSG yang turun sekitar 30 persen sejak 2 orang dinyatakan positif corona sudah di luar fundamental. 

Ketika harga saham kian murah, investor harusnya membangun kesempatan kembali ke pasar saham.

"Ketika harga saham sedang murah, kesempatan untuk membeli dengan syarat dan ketentuan berlaku tentunya, terutama dengan saham-saham blue chip, saham-saham yang governance-nya baik, bukan saham-saham gorengan," kata Rhenald dalam konferensi video, Selasa (24/3/2020). 

Yang menjadi catatan, Rhenald menyarankan Anda untuk bermain secara jangka panjang (long term), bukan jangka pendek (short term). 

"Kalau perspektif Anda short term, Anda selalu mengatakan "Waduh, saya rugi karena saham saya turun,". 

Kemudian anda jual, Anda rugi banget. Karena perspektif Anda adalah short term," ujar Rhenald. 

Sedangkan jika Anda memiliki perspektif jangka panjang, saham-saham yang mengalami penurunan drastis kemungkinan akan kembali menguat beberapa tahun ke depan.

Penulis : Merlion-Gusti

Sumber : Kompas TV


TERBARU