> >

Berbagai Cara Pemerintah Tekan Angka Pengangguran Akibat Pandemi Covid-19

Kebijakan | 5 November 2020, 19:50 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani rapat virtual bersama American Chamber of Commerce (Amcham) pada Jumat pagi, 12 Juni 2020 (Sumber: INSTAGRAM/ SRI MULYANI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Upaya menekan angka pengangguran yang melonjak 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang akibat pandemi, dilakukan lewat berbagai jalur. Terutama jalan fiskal yang sampai dibuat mobat-mabit.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan fokus dalam upaya pemulihan ekonomi yang berbanding lurus dengan penuntasan pengangguran.

Beberapa upaya yang sudah dijalankan oleh sektor fiskal melalui Program Pemulihan Ekonomi (PEN) adalah kartu prakerja maupun kegiatan bansos produktif.

Baca Juga: Pengangguran Melonjak Selama Resesi, Jakarta Tertinggi

Obral insentif diguyur melalui perpajakan, bantuan kredit modal kerja, serta berbagai macam penjaminan.

“Harapannya mampu mengakselerasi kegiatan produktif  baik di sektor UMKM maupun di sektor manufaktur. Sehingga meningkatkan penyerapan kesempatan kerja kembali," tutur Sri Mulyani.

Melalui PEN, stimulus yang terealisasi bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) sudah menyundul Rp 92,54 triliun atau 80,6 persen dari total anggaran sebesar Rp 114,82 triliun.

Sayangnya, pembiayaan korporasi untuk menyokong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum sama sekali tersalurkan  dan memiliki pagu Rp 62,22 triliun.

Secara total, penyerapan anggaran PEN baru 52 persen dari yang dianggarkan yaitu Rp 695,2 triliun. Menurut Menkeu, pencairan PEN ini memang sangat hati-hati, karena butuh rasionalisasi data agar stimulus bisa tepat sasaran.

(Dyah Megasari)

Penulis : Dyah-Megasari

Sumber : Kompas TV


TERBARU