Rusia Serang Ukraina: Puluhan WNI Dievakuasi dari Kiev ke Romania via Moldova
Bbc indonesia | 1 Maret 2022, 19:47 WIBPuluhan WNI yang berkumpul di KBRI Kyiv telah dievakuasi ke Romania via Moldova, sementara iring-iringan besar kendaraan militer Rusia sepanjang 27 kilometer dilaporkan tengah menuju ibu kota Ukraina itu.
Tono (bukan nama sebenarnya) mengatakan mereka telah melintasi perbatasan Moldova pada Senin (28/02) malam waktu setempat.
"Kita semua aman, termasuk balita," sebutnya dalam percakapan dengan BBC News Indonesia.
Keterangan dari KBRI Kyiv menyebutkan 60 WNI dan satu warga negara Ukraina yang merupakan suami salah seorang WNI, dievakuasi dengan tujuh mobil melalui jalan darat menuju perbatasan Ukraina dan Moldova, dengan jarak sekitar 330 kilometer, melewati 10 checkpoints (pos pemeriksaan).
Erna Herlina, pejabat KBRI Kyiv, mengatakan mereka "tidak melewati pusat kota, tapi ke arah pinggiran, dan tidak melihat ada gedung yang rusak."
"Tapi saya sempat lihat ada dua kepulan asap di kejauhan, namun saya tak dapat memastikan apakah asap itu akibat pertempuran atau bukan," kata Erna kepada BBC News Indonesia.
Di perbatasan, para WNI dan tim evakuasi bertemu dengan tim dari KBRI Bucharest. Selanjutnya para WNI dibawa ke Bucharest, Romania.
Rencana evakuasi puluhan WNI dari Kyiv - yang telah berada di gedung KBRI selama lima hari empat malam, dilakukan bertepatan dengan berakhirnya jam malam di Kota Kyiv, pada Senin pagi (28/02).
Perjalanan evakuasi, dipimpin Dubes RI Kyiv, Ghafur Dharmaputra, bertepatan juga waktunya dengan dimulainya negosiasi antara Ukraina dan Rusia di Gomel, Belarus sehingga ada waktu jeda untuk kemanusiaan. Dalam jumpa pers akhir pekan lalu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, mengatakan ada 153 WNI di Ukraina.
Beberapa jam sebelumnya, sebanyak 31 WNI lainnya berhasil dievakuasi dari dua kota di Ukraina menuju Rzeszow Polandia dan Rumania, menurut Kementerian Luar Negeri Senin (28/02)
"Mereka dalam keadaan sehat," kata Kemenlu dalam unggahan Twitter.
Enam WNI dan seorang WNA yang merupakan pasangan dari seorang WNI dievakuasi dari Lviv, Ukraina dan telah tiba di Polandia sementara 25 WNI lainnya dibawa dari Odesa dan telah tiba di Rumania.
Pada akhir pekan lalu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengatakan telah membentuk tim evakuasi untuk membawa keluar semua WNI.
Dia menjelaskan upaya yang bisa dilakukan adalah membawa para WNI menuju Polandia, Romania, atau negara terdekat lainnya.
Rusia menyerang Ukraina:
- Perkembangan terakhir: Rusia bombardir Kiev dengan rudal, klaim kuasai kota 'signifikan' pertama
- Latar belakang:Mengapa Putin menginvasi Ukraina?
- Dalam peta: Ukraina diserang: Invasi Rusia dalam peta
- Kondisi WNI: 'Sirene bergema, peringatan perang sudah dimulai', cerita WNI di Ukraina
- Reaksi dunia: Ukraina diserang Rusia: Turki kritik NATO kurang tegas sementara China tak salahkan Rusia
Respons WNI ketika invasi Rusia dimulai
Seorang WNI yang tinggal di Ukraina barat mengatakan bunyi sirene yang bergema di kota tempat tinggalnya membuat 'merinding' karena sirene itu adalah tanda invasi Rusia dimulai dan "perang sudah dimulai".
"Kami di rumah, saat bangun terdengar suara sirene, dan kami buka jendela...Di setiap koa ada peringatan dengan suara sirene. Itulah tanda peringatan untuk kita bahwa perang sudah dimulai, beberapa kota diserang," kata Benni yang tinggal di Kota Ternopil bersama istrinya, yang merupakan warga Ukraina, dan putri mereka.
Sebelumnya, Benni mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa para warga diberikan peta berisi informasi tempat bunker-bunker bila terjadi penyerangan.
Benni mengatakan melalui kanal YouTubenya bahwa sirene terus berbunyi untuk memperingatkan warga berwaspada.
Namun Benni mengatakan suasana di kotanya masih aman dan dia berusaha tidak panik karena istrinya tengah hamil besar.
Sementara itu, seorang WNI di Kyiv - Tono (bukan nama sebenarnya) - juga bercerita mendengar bunyi sirene di pagi hari. Dia mengatakan telah menyiapkan air bersih dan makanan di rumahnya sebelum memutuskan evakuasi ke KBRI.
"Saat ini sudah ada lebih dari 50 orang termasuk keluarga pejabat KBRI," kata Tono kepada BBC News Indonesia.
Tono mengatakan melihat warga Kyiv yang antre membeli makanan dan evakuasi mandiri dengan menggunakan kendaraan.
Penulis : Vyara-Lestari
Sumber : BBC