> >

Ganjar Pranowo Ternyata Sudah Bertahun-tahun Dievaluasi PDIP, Dianggap Tak Bisa Ditolerir

Politik | 25 Mei 2021, 09:41 WIB
Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Sumber: KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo rupanya sudah dievaluasi cukup lama di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Hal itu diakui politikus senior PDIP Effendi Simbolon saat menjadi nara sumber di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Senin (25/5/2021).

Effendi menyebut bahwa tidak diundangnya Ganjar saat Ketua DPP PDIP Puan Maharani memberikan arahan untuk Pemilu 2024, merupakan konsekuensi untuk kader PDIP yang dianggap kebablasan.

"Jadi bagi kami ini suatu konsekuensi dari apapun yang dilakukan di luar garis partai, karena para kader ini sudah terbiasa dengan pakem tegak lurus merah putih, dan tegak lurus kepada partai, dan tegak lurus kepada apa yang menjadi arahan ketua umum," ujarnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tidak Diundang PDIP di Kandang Sendiri

Dia pun menyebut bahwa persoalan di internal PDIP sebenarnya lebih kepada penegakkan aturan partai, bukan antara Puan dan Ganjar.

"Tidak ada kaitannya antara Mbak Puan dengan Mas Ganjar dalam hal urusan apapun. Ini dalam rangka penegakan dari aturan. Saya kira Mas Ganjar juga memahami itu kenapa tidak diundang, itu berati sudah akumulasi tahunan itu dari evaluasi partai," jelasnya.

Sikap Ganjar terhadap PDIP pun dianggap sudah tidak lagi harmonis.

"Mohon maaf ini Mas Ganjar cukup lama evaluasi yang dilihat sudah bertahun-tahun bukan hari ini saja. Bagaimana kurang empatian, kurang kepedulian, bagaimana ikut serta bersama tertawa dan menangis bersama rakyat, menurut catatan yang ada di partai tentunya terhadap kadernya," papar Effendi.

"Saya kira Mas Ganjar juga memahami itu kenapa tidak diundang, itu berati sudah akumulasi tahunan itu dari evaluasi partai. Ini sebagai partai melihat kadernya yang di eksekutif sudah tidak lagi bisa ditolerir dan tentu harus diberikan sebuah sanksi organisasi," sambungnya.

Penulis : Fadhilah Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU