Menjelajah Pengelolaan Frekuensi di Pulau Dewata Bali
Advertorial | 22 Desember 2024, 10:01 WIBKOMPAS.TV – Bali, pulau yang dikenal sebagai surga wisata dunia, menjadi destinasi internasional sekaligus titik pertemuan jutaan perangkat komunikasi setiap tahunnya. Hal ini membuat peran frekuensi menjadi sangat penting di setiap sudut Pulau Dewata.
Program Jelajah Frekuensi Negeri episode ini akan membahas kompleksnya pengelolaan frekuensi di Bali.
Dalam pertemuan dengan Insania Rachmadi atau akrab dipanggil Nia, salah satu pengendali frekuensi radio, terungkap bahwa persiapan untuk event internasional seperti G20 atau World Water Forum memerlukan koordinasi yang matang.
Dari pihak keamanan seperti TNI, Polri, dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) hingga penyelenggara acara, semua pihak harus memastikan bahwa penggunaan perangkat komunikasi tidak saling mengganggu.
Simulasi dilakukan jauh-jauh hari untuk menghindari interferensi, termasuk menyediakan cadangan komunikasi berbasis kabel.
Baca Juga: Perempuan dalam Profesi Pengendali Frekuensi Radio
“Biasanya perangkat yang dibawa tamu asing memiliki alokasi frekuensi berbeda di negara asalnya,” ujar Nia. Karena itu, izin perangkat dan frekuensi harus diurus sedini mungkin demi memastikan semuanya berjalan lancar tanpa mengganggu pengguna frekuensi lain, seperti penerbangan atau kebencanaan.
Balai Monitoring (Balmon) Frekuensi Radio memiliki prosedur ketat dalam memantau penggunaan frekuensi. Sebelum acara dimulai, simulasi dilakukan untuk memastikan komunikasi berjalan tanpa gangguan.
Selama acara, pemantauan real-time dilakukan dengan melibatkan tim besar dari berbagai wilayah. Bahkan setelah acara selesai, ada proses clearance untuk memastikan semua perangkat tidak lagi menggunakan frekuensi di area tersebut.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV