> >

PAFI Jelaskan Bahaya Efek Interaksi Obat dan Suplemen

Advertorial | 17 Desember 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi obat dan suplemen. (Sumber: Dok. Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV  - Konsumsi obat dan suplemen secara bersamaan mungkin sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Sayangnya, tak semua orang tahu bahwa interaksi antara keduanya bisa memicu efek berbahaya bagi tubuh.

Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat, Mozes Wambrauw Simbiak S. Farm, mengingatkan pentingnya pemahaman soal ini agar masyarakat lebih bijak dalam mengonsumsi obat dan suplemen.

Dikutip dari pafibanyuwangi.org, Mozes menjelaskan bahwa interaksi obat dan suplemen bisa terjadi akibat reaksi kimia yang saling memengaruhi efektivitas satu sama lain.

Baca Juga: 5 Langkah Praktis PAFI Nduga Menurunkan Berat Badan dengan Sehat

"Beberapa suplemen tertentu bisa menghambat penyerapan obat, sementara yang lain justru meningkatkan efek obat tersebut. Ini yang perlu diwaspadai," kata Mozes.

Salah satu contoh interaksi yang kerap terjadi adalah antara suplemen berbahan dasar kalsium dengan antibiotik tertentu. Kalsium diketahui dapat mengganggu penyerapan antibiotik, sehingga efektivitasnya menurun.

"Ini kenapa pasien yang sedang menjalani pengobatan antibiotik disarankan tidak mengonsumsi susu atau produk kalsium dalam waktu dekat dengan minum obat," tambah Mozes.

Tidak hanya itu, suplemen berbasis vitamin K juga bisa memengaruhi kerja obat pengencer darah. "Vitamin K memiliki peran dalam proses pembekuan darah, sehingga jika dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah, efek obat tersebut bisa berkurang," ujar Mozes.

Ia menegaskan bahwa masyarakat sebaiknya berkonsultasi dengan apoteker atau tenaga kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen saat sedang dalam pengobatan.

Bahaya dari interaksi ini tidak main-main. Salah satu kasus yang sering terjadi adalah overdosis obat akibat konsumsi suplemen yang memperlambat metabolisme obat.

Penulis : ADV-Pasangiklan.com

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU