> >

Sempat Diguyur Hujan, Upacara HUT Kota Ambon Berlangsung Khidmat

Advertorial | 9 September 2024, 17:00 WIB
Upacara Puncak Perayaan HUT ke-449 Kota Ambon, Sabtu (7/9/24), di Lapangan Merdeka berlangsung khidmat meski sempat diguyur hujan deras.  (Sumber: Dok. Pemkot Ambon)

AMBON, KOMPAS.TV – Upacara Puncak Perayaan HUT ke-449 Kota Ambon, Sabtu (7/9/24), di Lapangan Merdeka berlangsung khidmat meski sempat diguyur hujan deras. 

Pj. Wali Kota Ambon Dominggus N. Kaya bertindak sebagai inspektur pada upacara yang diwarnai suasana kearifan lokal khas Kota Ambon, Provinsi Maluku. 

Seperti biasa Upacara diawali dengan penyerahan Pataka lambang Kota Ambon oleh Sekretaris Kota (Sekkot) Agus Ririmasse di Pelataran Balai Kota untuk diserahkan kepada inspektur upacara diiringi tarian Cakalele.

Turut hadir, jajaran Pj. Gubernur Maluku, Sadali Ie, Forkopimda Kota Ambon, para pimpinan OPD, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, serta seluruh ASN di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.

Pj. Wali Kota dalam amanatnya menyampaikan rasa Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas penyertaanNya di sepanjang 449 tahun usia kota ini. 

“Jika dicermati dalam HUT Kota ini ada berbagai macam kegiatan lomba, namun Sombayang Voor (doa untuk) Ambon adalah yang paling penting dari semuanya sebagai bentuk ungkapan Syukur,” ujar Kaya dalam dialeg Melayu Ambon. 

Dirinya mengungkapkan, perayaan HUT tahun ini dilaksanakan di bawah sorotan tema, “Deng Cinta Voor Ambon”. Tema ini tidak asal-asalan dipilih, tetapi memiliki pesan penting bagi seantero warga kota. 

“Tema ini dipilih agar kita saling bantu, memikul beban secara bersama-sama, jika ada yang susah, semua turut merasakan,” tambahnya. 

Perayaan HUT Kota Ambon tahun ini mengusung tema Deng Cinta Voor Ambon. (Sumber: Dok. Pemkot Ambon)

Menurut Kaya, cinta bagi Kota Ambon harus diimpelentasikan dalam kehidupan harian melalui hal-hal yang sederhana, tidak perlu menunggu sampai jadi Wali Kota atau Anggota DPRD. 

“Jangan katakan Cinta Ambon jika masih membuang sampah dengan sembarangan, saling curiga satu sama lain, saling membenci. Bagi ASN jangan katakan Cinta Ambon jika masih sering terlambat masuk kantor, duduk-duduk di rumah kopi pada jam kerja, anak-anak sekolah jangan katakan cinta Ambon, jika malas belajar, tidak dengar-dengaran dan tidak menjaga pergaulan,” ungkapnya. 

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU