World Water Forum ke-10 Hasilkan Kolaborasi Regional Atasi Persoalan Air Global
Advertorial | 29 Mei 2024, 11:00 WIBMenurut koordinator dari kawasan Afrika dan Amerika, upaya pengurangan risiko bencana memerlukan investasi dalam infrastruktur air berkelanjutan dan multiguna serta komitmen terhadap konservasi pemulihan ekosistem infrastruktur alam.
Mereka juga mengemukakan pentingnya menutup kesenjangan ekonomi di masyarakat hingga memperkuat institusi yang ada dengan kerangka peraturan, serta mekanisme koordinasi pada semua tingkatan untuk mengurangi risiko krisis air.
Hal di atas juga menjadi perhatian Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon saat membuka proses regional pada Selasa (21/5/2024) lalu.
Ia menegaskan sesi proses regional sangat penting dan akan menjadi tonggak yang signifikan dari keseluruhan pembahasan tentang air dalam minggu ini.
Dalam sesi tersebut yang hadir menjadi pembicara di antaranya, Presiden Mediterranean Water Institute (IME) Alain Meyssonnier, CEO of Sabesp Benedito Braga, Executive Secretary of African Ministers’ Council on Water (AMCOW) Rashid Mbaziira, Chair of Governing Council Asia-Pacific Water Forum (APWF) Changhua Wu, dan Eelco Van Beek dari Asian Development Bank (ADB).
Seluruh sesi proses regional dikatakan Loic, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berkolaborasi dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah air. Mengatasi air di masing-masing kawasan, maupun antar kawasan yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
"Semangat berkolaborasi tidak hanya menjadi pondasi yang kuat untuk masa depan (pengelolaan air) yang berkesinambungan. Tetapi juga memainkan peran yang krusial dalam kesuksesan (pengelolaan air) dari masing masing region," katanya.
World Water Forum ke-10 telah menghasilkan empat poin Deklarasi Menteri yang disahkan di akhir Pertemuan Tingkat Menteri, Selasa (21/5/2024). Deklarasi tersebut dihadiri 106 negara dan 27 organisasi Internasional.
Baca Juga: World Water Forum ke-10 Rumuskan Kolaborasi Atasi Tantangan Global tentang Air
Pertama, pendirian center of excellence untuk ketahanan air dan iklim guna mengembangkan kapasitas, knowledge sharing, dan pemanfaatan fasilitas yang unggul.
Kedua, dari Deklarasi Menteri adalah mengangkat dan mendorong isu pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil. Meskipun dikelilingi perairan yang luas, Indonesia tetap memerlukan sistem kelola yang baik untuk mengatasi tantangan kualitas dan ketersediaan air bersih.
Ketiga, pengusulan Hari Danau Sedunia atau World Lake Day. Danau merupakan sumber pasokan air yang menghidupi manusia sekaligus memiliki fungsi sosial dan ekonomi masyarakat.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV