> >

Mengenal Sejarah dan Sistem Penanggalan Kalender Jawa

Advertorial | 19 Agustus 2023, 17:00 WIB
Ilustrasi kalender Jawa. (Sumber: Tribun Manado)

KOMPAS.TV - Kalender Jawa adalah salah satu warisan budaya Nusantara yang memiliki kedalaman sejarah dan nilai penting bagi masyarakat Indonesia.

Kalender ini telah digunakan sejak zaman kuno dan tetap relevan hingga saat ini.

Dengan kombinasi sistem penanggalan lunisolar, unsur-unsur astrologi, dan budaya Jawa yang kaya, kalender berfungsi sebagai alat mencatat waktu.

Selain itu, kalender Jawa juga memiliki peranan dalam acara keagamaan, pernikahan, pertanian, dan kehidupan sehari-hari orang Jawa.

Sejarah Kalender Jawa

Seperti diulas www.kompiwin.com, Kalender Jawa memiliki akar sejarah yang panjang dan telah mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu.

Asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, khususnya pada zaman kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.

Pengaruh agama Hindu-Buddha sangat kuat pada saat itu, dan kalender ini dibuat berdasarkan pengetahuan tentang gerak matahari, bulan, dan planet.

Seiring dengan masuknya Islam ke Indonesia, kalender Jawa juga mengalami pengaruh dari agama Islam.

Dalam beberapa hal, sistem penanggalan Islam digabungkan dengan kalender Jawa, membentuk kalender Jawa-Islam yang masih digunakan hingga sekarang.

Hasilnya, kalender ini mencerminkan harmoni dan toleransi antara agama-agama yang ada di Indonesia.

Sistem Penanggalan Kalender Jawa

Kalender Jawa menggunakan sistem penanggalan lunisolar, yang berarti perhitungannya berdasarkan pada gerak bulan dan matahari.

Dalam satu tahun, terdapat dua belas bulan dalam kalender ini. Setiap bulan dimulai dengan fase bulan baru, yang disebut "Pangleburan."

Panjang bulan dalam kalender Jawa lebih bervariasi daripada kalender Gregorian yang digunakan secara luas di dunia. Oleh karena itu, panjang satu tahun dalam kalender Jawa bisa berbeda dengan tahun masehi.

Sistem penanggalan Jawa juga mencakup siklus pekan yang disebut "Pasaran." Terdapat lima hari dalam satu pekan, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

Setelah lima hari ini, siklus pekan akan berulang lagi. Kombinasi antara bulan dan pekan ini membentuk siklus yang panjangnya 30 tahun.

Siklus 30 tahun ini dinamakan "Sasih," dan setiap tahun dalam siklus ini memiliki nama yang berbeda.

Penggunaan Kalender Jawa dalam Kehidupan Sehari-hari

Kalender Jawa tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mencatat waktu, tetapi juga memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Jawa.

Beberapa penggunaan penting dari kalender ini adalah sebagai berikut:

  • Acara Keagamaan

Penulis : ADV-Pasangiklan.com

Sumber : Kompas TV


TERBARU