Beli Solar Wajib Daftar, Solusi Subsidi Anti Tekor?
Advertorial | 5 Juni 2023, 20:18 WIBKOMPAS.TV - Sejak 25 Mei 2023, kebijakan penggunaan QR Code MyPertamina untuk pembelian BBM solar bersubsidi diperluas hingga ke 234 wilayah di seluruh Indonesia. Kebijakan ini diperluas sejak dilakukannya uji coba yang dinilai efektif dalam penyaluran solar subsidi tepat sasaran.
Hingga akhir Februari 2023 lalu, sudah lebih dari 5 juta unit kendaraan yang terdaftar di MyPertamina. Salah satu alasan penerapan peraturan ini adalah sekitar 80 persen pengguna BBM bersubsidi adalah dari kalangan orang mampu.
Padahal, selama ini beban APBN untuk menanggung subsidi BBM sangat besar. Di tahun 2022 saja anggaran subsidi dan kompensasi BBM mencapai 698 triliun rupiah atau membengkak 195,6 triliun rupiah dari yang dianggarkan.
Sejumlah pihak masih mempertanyakan apakah pembelian menggunakan QR code menjadi jurus ampuh menyalurkan BBM subsidi tepat sasaran.
Di sisi lain, program ini ditargetkan akan berlaku secara nasional pada 20 Juni 2023 nanti. Terlebih, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memperkirakan tren pertumbuhan konsumsi BBM bersubsidi naik 5 sampai 10 persen tahun ini.
Business Talk yang dipandu oleh Mysister Tarigan membahas “Beli Solar Wajib Daftar, Solusi Subsidi Anti Tekor?” bersama VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Santoso, Wartawan Senior KONTAN Cipta Wahyana, dan Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman.
VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Santoso mengatakan, tujuan program ini diluncurkan adalah untuk menjaga kuota BBM subsidi serta meningkatkan level kepercayaan terhadap sistem.
Dari segi sales dan transaksi pun terjadi peningkatan konsumsi sekitar 8-9 persen yang menandakan masyarakat merespons dengan baik tanpa mengalami kesulitan. Pengguna yang mendaftarkan unit kendaraannya pun meningkat sebesar 6,89 juta per 27 Mei 2023.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengatakan, di tengah transaksi harian yang bisa mencapai hingga 1 juta solar per hari sehingga diperlukan sistem digitalisasi untuk mengontrolnya.
Pada tahap ini, diutamakan meningkatnya jumlah pengguna yang mendaftar sehingga dapat dilaksanakan sistem subsidi tertutup. Ke depannya, akan dilakukan seleksi-seleksi berikutnya seperti pengguna hanya bisa mendaftarkan satu unit kendaraan untuk BBM subsidi.
Berbagai opsi kebijakan tersebut bisa dilakukan melalui program digitalisasi. Karena itu, diperlukan sistem digitalisasi yang terintegrasi agar penyaluran subsidi BBM tepat sasaran. Ada dua tahap verifikasi, yaitu pengguna mengunggah KTP serta mencantumkan jenis kendaraan.
Setelah kedua data tersebut terverifikasi, pengguna akan mendapatkan QR Code yang dapat digunakan untuk mengisi BBM solar bersubsidi. Saat ini, pemerintah masih memfokuskan pada mekanisme penyaluran solar yang nantinya diharapkan akan disusul oleh Pertalite sejak 11 Mei 2023.
Melalui pendataan secara digital, sistem dapat melihat kebutuhan daerah terhadap BBM. Setelah program berjalan dengan baik, barulah akan direalisasikan pemetaan kuota sesuai kebutuhan.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV