Yuk, Berbagi dan Memperpanjang Masa Pakai Baju Bersama Vanish lewat #BahagiaBerbagiBaju
Advertorial | 28 April 2022, 15:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Membeli baju baru saat Ramadhan, terutama menjelang lebaran, merupakan tradisi turun-temurun di Indonesia sejak abad ke-16. Karena itu, tak heran jika tradisi ini sudah menjadi bagian yang sangat melekat dengan Ramadan dan lebaran.
Berdasarkan survei JakPat (Jajak Pendapat) tahun 2021, meski pandemi masih melanda, belanja baju baru masih menduduki posisi empat besar sekitar 45 persen di antara kebutuhan lainnya. Menurut riset media online Tirto tahun 2017, sebanyak 61,71 persen masyarakat menyatakan selalu membeli baju baru untuk lebaran setiap tahun.
Di saat 3 dari 10 orang Indonesia mengaku menyingkirkan sepotong pakaian setelah mengenakannya hanya sekali (Omnibus YouGov, 2017). Di sisi lain, masih banyak masyarakat kurang beruntung yang tidak memiliki kesempatan membeli baju baru untuk merayakan lebaran.
Bertepatan dengan momen Ramadhan tahun ini, Reckitt Indonesia melalui Vanish menginisiasi gerakan #BahagiaBerbagiBaju untuk mengajak masyarakat Indonesia menyumbangkan pakaian lama layak pakai bagi mereka yang membutuhkan, sekaligus memperpanjang masa pakai pakaian untuk mengurangi limbah pakaian.
Program ini sejalan dengan tujuan keberlanjutan perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan demi bersama-sama menciptakan dunia yang lebih bersih dan sehat.
Rahul Bibhuti, Marketing Director Reckitt Indonesia, perusahaan di balik brand Vanish, pelopor produk penghilang noda menyatakan, “mengenakan pakaian terbaik merupakan bentuk sukacita dalam menyambut Hari Raya. Mengingat di antara kita masih banyak yang tidak bisa membeli baju baru untuk merayakan lebaran”.
“Melalui gerakan #BahagiaBerbagiBaju, Vanish ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk turut berbagi kebahagiaan dengan ‘menghidupkan kembali’ pakaian lama layak pakai mereka dengan Vanish agar menjadi pakaian yang terlihat bersih dan pantas dikenakan untuk menyambut momen kebersamaan ini,” kata Rahul.
Aghnia Punjabi, seorang influencer hijab sekaligus pengusaha fashion turut mendukung gerakan #BahagiaBerbagiBaju dari Vanish.
“Dalam industri fashion, terdapat istilah fast fashion untuk menggambarkan bagaimana pakaian diproduksi secara cepat agar dapat terus mengikuti tren terbaru. Perilaku membeli baju lebaran baru pun salah satunya didorong oleh tren fashion yang menampilkan desain yang berbeda setiap tahunnya,” jelas Aghnia.
Menurut artikel The World Bank tahun 2019, fast fashion dapat memperburuk masalah lingkungan karena mendorong lahirnya produk fashion yang memiliki masa pakai lebih singkat.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV