AdaKami Gandeng Yuki Kato Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
Advertorial | 22 Maret 2022, 11:59 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Semangat dan konsistensi terus didorong untuk mencapai inklusi finansial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya diperlihatkan oleh perusahaan fintech lending terkemuka, AdaKami.
Pada 2022, AdaKami berkolaborasi dengan banyak pihak melanjutkan program yang telah dilakukan sebelumnya guna mendorong laju perekonomian masyarakat.
Selain itu, AdaKami juga menghadirkan inovasi teknologi yang mendorong kemudahan akses layanan keuangan sehingga tercapainya ekosistem finansial yang inklusif.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik yang dirilis pada awal Februari 2022, ekonomi Indonesia tahun 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2020 yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen.
Pertumbuhan juga terjadi di sektor P2P lending, OJK mencatat pertumbuhan di P2P lending sebesar 29,69 juta peminjam pada akhir tahun 2021, meningkat 68,15 persen dibandingkan pada akhir tahun 2020.
AdaKami pun telah memberikan pinjaman sebesar lebih dari Rp 10 triliun dengan jumlah pengguna lebih dari 2 juta sejak berdiri tahun 2018 hingga Februari 2022, hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat atas pembiayaan cukup tinggi.
Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi terutama pada sektor finansial teknologi tahun lalu rupanya belum berbanding lurus dengan jumlah pertumbuhan literasi keuangan masyarakat yang dapat dikatakan masih rendah hingga saat ini.
Upaya peningkatan literasi keuangan tentunya harus menjadi perhatian, tanggung jawab bersama, dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu, AdaKami menegaskan kembali komitmennya dalam meningkatkan tingkat literasi keuangan di Indonesia.
“Sebagai bentuk konsistensi dan melanjutkan literasi keuangan kepada masyarakat yang telah kita lakukan sejak waktu lalu, AdaKami terus berinisiasi untuk melakukan edukasi dan mendukung keuangan masyarakat yang sehat serta inklusif,” ungkap Jonathan Krissantosa, Business Development Manager AdaKami.
Baca Juga: Literasi Keuangan Tak Sebaik Inklusi Keuangan, Banyak Masyarakat Terjebak Investasi Bodong
Penulis : Elva-Rini
Sumber : Kompas TV