Pemerintah Mengimbau Masyarakat Jadi Wisatawan Bertanggung Jawab saat Nataru
Advertorial | 17 Desember 2021, 22:38 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), mobilitas masyarakat mulai meningkat di tanah air. Guna menekan risiko penularan Covid-19 yang biasanya mengiringi pergerakan manusia, pemerintah melakukan pengetatan dan meminta masyarakat menjadi wisatawan yang tanggung jawab dengan mengedepankan perlindungan kesehatan.
Kewaspadaan ini sangat perlu dikuatkan terlebih karena varian baru Omicron telah ditemukan di Indonesia.
Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Henky Manurung mengajak masyarakat maupun pelaku usaha untuk selalu berhati-hati dan tidak abai, karena pandemi belum selesai.
“Kita harapkan, traveller nusantara yang bergerak pada Nataru ini adalah wisatawan yang bertanggung jawab,” tuturnya. Hal tersebut, ujarnya, dalam pengertian bertanggung jawab menerapkan protokol kesehatan (prokes) 3M sebagai upaya proteksi kesehatan saat beriwisata saat Nataru.
Selain itu, juga taat menggunakan PeduliLindungi yang juga penting untuk memantau kepadatan sebuah destinasi wisata.
Hal serupa juga diharapkan pada pelaku usaha, jangan sampai lalai. Untuk itu, pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) yang berperan besar mendorong kepercayaan masyarakat maupun pelaku usaha.
“Yang dilindungi bukan hanya wisatawan, melainkan juga pekerja dan pelaku usaha kita harapkan aman,” tegas Henky.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Capai 26,5 Juta Orang
Koordinasi dengan berbagai pihak, ujarnya, dilakukan untuk memperketat pengawasan di destinasi wisata, termasuk pemberlakuan teguran atau sanksi bagi pengelola bila terdapat pelanggaran.
“Target untuk Nataru cuma satu, orang berwisata dengan aman, bisa berwisata tapi tidak lupa prokes, dan menjadi wisatawan yang bertanggung jawab,” tandas Henky.
Guna menghindari penumpukan wisatawan, Henky sangat meminta masyarakat untuk bijak memilih lokasi wisata dan mempertimbangan destinasi prioritas di seluruh Indonesia seperti Danau Toba, Lombok, Belitung, Labuan Bajo, Menado, dan sebagainya.
“Saatnya kita nikmati Indonesia. Dengan berkunjung ke daerah tersebut juga kita yakini, akan terjadi pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Hal serupa juga ditegaskan oleh Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harry Harmadi. “Pertama, harus hindari kerumunan,” kata Sonny.
Penulis : Elva-Rini
Sumber : Kompas TV