> >

Program FMSRB Dorong Pertanian Jadi Sektor Strategis Unggulan

Advertorial | 2 Juli 2021, 12:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV – Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Ditjen  PSP) menginisasi program flood management in selected river basins (FMSRB) di tiga lokasi Provinsi Banten, yaitu Kabupaten Serang, Pandeglang, dan Lebak.

FMSRB bertujuan memperbaiki kondisi lahan pertanian untuk mengendalikan erosi melalui pengelolaan lahan yang baik dan mengurangi limpasan melalui konservasi tanah dan air.

Program ini dijalankan melalui pendekatan pengelolaan sumber daya air atau integrated water resource management (IWRM) guna menjadikan pertanian sebagai sektor strategis unggulan.

Melibatkan masyarakat kelompok tani, rangkaian kerja besar FMSRB dimulai dari pembentukan calon petani calon lokasi (CPCL) serta penguatan kelompok tani secara teknis, sosial, dan ekonomi.

Adanya pemberdayaan kelompok tani di lokasi tersebut akan berdampak pada meningkatnya pendapatan, produksi, dan produktivitas usaha tani.

Baca Juga: Pembangunan 1.000 Jalan Pertanian Wujudkan Mimpi Petani Sejahtera

Saat ini, terdapat tiga lokasi aliran sungai yang dikerjakan, yaitu Cidanau, Ciujung, dan Cidurian.

Program ini juga mencakup pengembangan dan rehabilitasi jaringan irigasi, yaitu embung atau dam parit, irigasi perpompaan, sumur resapan, dan rehabilitasi jaringan irigasi desa atau jides.

Ditopang dengan teknik budidaya yang baik atau good agriculture practices, program ini diharapkan dapat menghasilkan pertanian bermutu, berkelanjutan, serta berdaya saing.

Meningkatnya pendapatan petani dalam pengelolaan daerah aliran sungai melalui wanatani atau agroforestry dan penanaman serta pemeliharaan tanaman sebagai bagian dari tindakan konservasi lahan kritis menjadi harapan besar program FMSRB dalam menciptakan Indonesia hijau dan petani makmur.

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU