Menjaga Rantai Pasok Daging Sapi Australia di Dunia
Advertorial | 28 April 2021, 11:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sebagai pengekspor daging sapi terbesar kedua, Australia menjaga rantai pasok daging ke berbagai negara dengan sistem terintegritas dan standar paling ketat di dunia.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menerima pasokan daging sapi dari Australia. Selain Indonesia, terdapat sekitar 120 negara yang menjadi pelanggan setia daging merah dari negara tersebut.
Pada 2019, negara ini merupakan pengekspor daging sapi terbesar kedua di dunia dan memasok sekitar 4 persen daging sapi dunia.
Dilansir dari True Aussie Beef & Lamb, fokus industri daging merah Australia terletak pada ekspor.
Seiring dengan meningkatnya popularitas daging sapi Australia, negara ini terus membangun sistem dengan standar akurat dari segi keamanan, kualitas, dan pelacakan pelanggan global.
Kepercayaan konsumen terhadap daging merah Australia tidak terbangun begitu saja. Pasalnya, integritas industri daging merah Australia telah dijamin dengan kemampuan pelacakan dari peternakan hingga tersaji di piring makan.
Bagaimana cara Australia menjaga rantai pasok hingga berhasil menyandang status sebagai salah satu produsen daging terbaik di dunia?
Terlacak sejak di peternakan
Sebelumnya dalam #BeefUp, Supply Chain Technical Specialist Meat and Livestock Australia (MLA), David Carew menyatakan, kualitas daging merah Australia berasal dari lingkungan asal, proses, dan standar yang menjaga integritas produk.
“Sistem keamanan pangan, jaminan kualitas, dan keterlacakan from farm to plate yang komprehensif dan merupakan bagian dari sistem integritas industri daging merah Australia,” ujarnya dalam peluncuran kampanye #BeefUp 2020 silam.
Pelacakan hewan ternak Australia berada di bawah kontrol National Livestock Identification System (NLIS). NLIS merupakan sistem yang dapat mengidentifikasi dan melacak ternak terkait biosekuritas, keamanan makanan, integritas produk, hingga akses pasar.
Baca Juga: 3 Cara Terbaik Memilih Daging Sapi Australia untuk Santapan Ramadhan
Menurut laman True Aussie Beef & Lamb, NLIS ditempatkan sebagai tag elektronik berteknologi frekuensi radio di masing-masing ternak yang memungkinkan setiap transaksi direkam dan ditransmisi secara elektronik oleh produsen atau prosesor.
NLIS akan mengirimkan data yang memungkinkan pelacakan dari peternakan hingga ke titik penyembelihan untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai prosedur.
Proses yang halal
“Halal” tidak hanya sekadar sertifikasi yang diperoleh dari Majelis Ulama Indonesia, tetapi juga integritas Australia yang tidak menoleransi kekerasan dan perlakuan semena-mena terhadap hewan.
Penulis : Elva-Rini
Sumber : Kompas TV