BOGOR, KOMPAS.TV – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Daniel, M.Si., berkesempatan meninjau Lahan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) Sukamakmur di Bogor pada Kamis (1/8).
Dalam sambutannya, Rycko berharap mitra deradikalisasi mampu mengelola lahan dengan kreatif sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat.
"Tidak ada tanah yang tidak bisa dikembangkan, harus lebih kreatif dalam mengelola. Ini bagian dari pemberdayaan masyarakat," jelasnya.
Rycko mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi multipihak yang salah satunya bertujuan meningkatkan kesejahteraan mitra deradikalisasi dan masyarakat sekitar.
"Tujuan kita kumpul disini sebagai bentuk kerjasama dan kolaborasi dari semua pihak. Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama mitra deradikalisasi," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Koperasi MHS (Medang Harmoni Selaras) Dedi Riswanda menjelaskan, wilayah seluas kurang lebih 82 hektar tersebut nantinya akan dibagi menjadi beberapa klaster, mulai dari budidaya perikanan hingga wisata forestry.
"Perencanaan sementara akan dibagi menjadi beberapa klaster, mulai dari klaster budidaya perikanan, wirausaha pabrik pakan mandiri dan peternakan unggas, wilayah religi dan edukasi, showcase hasil bumi hingga wisata forestry," paparnya.
Sementara itu, mitra deradikalisasi sekaligus pendiri Yayasan Hubbul Wathan Indonesia Aris Amir Falah mengapresiasi upaya BNPT dalam memberdayakan masyarakat. Aris mengatakan, dirinya tertarik memanfaatkan lahan untuk wisata religi dan sarana edukasi.
"Terima kasih kepada BNPT, akan kami manfaatkan terutama dalam aspek religi dan edukasi," ucapnya.
Selain mitra deradikalisasi, lahan yang berada di atas ketinggian 400 Mdpl ini juga akan dikelola penyintas dan masyarakat sekitar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.