BADUNG, KOMPAS.TV – Koordinator empat kawasan Asia-Pasifik, Afrika, Amerika, dan Mediterania mengidentifikasi adanya kesamaan tantangan di wilayah masing-masing dalam mengatasi parahnya krisis air dampak perubahan iklim.
Permasalahan tersebut menjadi bagian pembahasan sesi Regional Process World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kamis (23/5/2024).
Dalam sesi itu, masing-masing koordinator empat kawasan membagikan hasil diskusi satu tahun dan mendiseminasikan ide-ide nyata dalam mengatasi tantangan air regional.
Para koordinator juga mengidentifikasi langkah prioritas terkait krisis air tingkat lokal dan regional, berdasarkan pemahaman tentang aspek-aspek prioritas air yang umum dan konteks kewilayahan.
Salah satu kesepakatannya yaitu penguatan manajemen pengurangan risiko bencana (disaster risk reduction) agar perubahan iklim khususnya terkait krisis air tidak semakin berdampak luas sehingga menimbulkan kerugian ekonomi dan kerusakan lingkungan yang parah.
Dalam sesi tersebut, Koordinator Kawasan Asia Pasifik, Chair of Governing Council Asia-Pacific Water Forum (APWF) Changhua Wu mengatakan, manusia sangat rentan mengalami kerugian ekonomi sebagai dampak perubahan iklim.
Karena itu, Changhua Wu mendorong pembangunan inklusif berbasis kesetaraan gender terkait pelestarian lingkungan, termasuk keterlibatan masyarakat dalam peningkatan tata kelola dan katalis keuangan, serta mendorong inovasi dan kemajuan teknologi.
Baca Juga: World Water Forum Ke-10 Resmi Ditutup oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
"Pembangunan ketahanan penduduk dan kapasitas adaptif dalam menangani bencana merupakan hal yang mendasar bagi pembangunan berkelanjutan di kawasan ini," kata Changhua Wu.
Selain menyoroti dampak perubahan iklim yang perlu segera diatasi bersama, para koordinator dari empat kawasan di atas juga mencatat pentingnya peringatan regulasi yang memberi masyarakat hak atas air sebagai upaya mencegah konflik air.
Daftar identifikasi selanjutnya antara lain inovasi, teknologi, keterlibatan kaum muda serta masyarakat, dan solusi penggunaan air.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.