KOMPAS.TV - Saat ini, pemerintah tengah fokus pada peningkatan kinerja sektor industri manufaktur lantaran menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Salah satu kebijakan strategis pemerintah pusat dalam mendorong geliat industri manufaktur diantaranya dengan hilirisasi industri yang diyakini memberikan nilai tambah pada ekonomi.
Sebagai daerah tujuan investasi yang memiliki cluster industri, pengembangan industri hilirisasi juga menjadi konsen Pemerintah Provinsi Banten dalam menarik investasi daerah.
Dalam rangka hilirisasi di berbagai bidang, Provinsi Banten menyiapkan kawasan industri di setiap daerah, seperti kawasan industri Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kabupaten Tanggerang, Tangerang Selatan, serta terbaru Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mendampingi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Bahlil Lahadalia kunjungan ke PT Lotte Chemical Indonesia, Kota Cilegon
Kawasan industri hulu petrokimia yang berada di Kota Cilegon, Banten, menjadi modal dasar dan prasyarat utama untuk pengembangan industri di tingkat hilir seperti plastik, serat kain, tekstil, kemasan, elektronika, otomotif, obat-obatan dan industri-industri penting lainnya.
Berdasarkan sektor, Kimia dan Farmasi adalah bidang usaha yang paling dominan terealisasi investasinya, yakni mencapai Rp5,35 triliun pada Triwulan I tahun 2023.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menjelaskan, Pemprov Banten terus mendorong pengembangan industri kimia hilir guna meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri dan menambah penyerapan tenaga kerja.
Pemprov Banten berharap investor dapat menangkap peluang industri hilirisasi petrokimia dengan mendirikan perusahaannya di kawasan industri yang tersedia.
Menurut Al Muktabar, pembangunan infrastruktur di Banten seperti Tol Serang-Panimbang yang menghubungkan Utara-Selatan diharapkan dapat mendatangkan investor ke daerah-daerah potensial seperti Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
“Infrastruktur transportasi salah satunya Tol Serang-Panimbang jelas memberikan kemudahan dan bentuk dorongan pemerintah agar potensi-potensi di wilayah Selatan turut terangkat, termasuk potensi pengembangan kawasan industry hilirisasi berbasis agro,” kata Al, panggilan akrab Al Muktabar.
Pengembangan industri hilirisasi, kata Al, tidak sebatas industri berbasis kimia dasar, tapi juga sektor lainnya, diantaranya hilirisasi berbasis agro.
Apalagi, kawasan di wilayah Selatan seperti Kabupaten Lebak dan Pandeglang, memiliki potensi di sektor agro seperti sawit dan karet. “Ini sejalan dengan upaya kami dalam mendorong pertumbuhan green investment atau investasi hijau di Provinsi Banten,” jelas Al.
Peluang produk industri hilir pengolahan kelapa sawit di antaranya untuk pangan (minyak) dan nutrisi, bahan bakar nabati berbasis sawit seperti biodesel, green diesel, biomassa, dan karet menjadi ban.
Saat ini, Pemerintah Lebak telah menyiapkan kawasan industri seluas 3.192 hektare yang berada di Kecamatan Cileles. Sementara Kabupaten Pandeglang telah menyiapkan 4.603,52 hektare untuk kawasan industri di Kecamatan Bojong, Pandeglang.
Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2023
Berdasarkan data yang diterima DPMPTSP Provinsi Banten dari Kementrian Investasi, realisasi Investasi di Provinsi Banten triwulan I Tahun 2023 mencapai Rp25,7 triliun.
Realisasi tersebut naik 49,85 persen secara tahunan dibandingkan realisasi triwulan I Tahun 2022 yang hanya mencapai sebesar Rp17,15 triliun.
Tingginya modal yang tertanam ini berdampak pada penyerapan tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 26.610 orang. Capaian Banten ini menempati posisi kelima di Indonesia sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi pada triwulan I Tahun 2023.
Dalam periode Januari–Maret 2023, perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) telah berinvestasi senilai Rp15,84 triliun, dengan jumlah proyek 2.409 berkontribusi sebesar 61,63 persen dari total investasi yang masuk ke Banten.
Sementara itu, perusahaan dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berkontribusi sebesar 38,37 persen, dengan nilai investasi Rp. 9,86 triliun, dengan proyek sebanyak 6.383 proyek.
Dari total investasi yang masuk, Kota Tangerang menduduki peringkat pertama dalam realisasi investasi, yaitu sebesar Rp6,95 triliun. Sementara itu, Kimia dan Farmasi adalah bidang usaha yang paling dominan terealisasi investasinya, yakni mencapai Rp5,35 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PelayananTerpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Virgojanti mengatakan, tren investasi Provinsi Banten yang mengalami peningkatan signifikan menunjukan kondusifitas berinvestasi di Banten.
Selain dukungan infrastruktur, Pemprov Banten melalui DPMPTSP memastikan keamanan dan kenyamanan investor melalui upaya bekerjasama dengan penegak hukum.
“Kita bangun komitmen untuk menciptakan kondusivitas dan kenyamanan agar para investor betah di Banten. Termasuk optmalisasi peran-peran organisasi perangkat daerah yang lain ini juga cukup memberikan andil terhadap upaya jaminan bagi investasi,” papar Virgo usai memaparkan realisasi investasi Provinsi Banten Triwulan I tahun 2023.
Kemudahan Layanan Perizinan
Guna menciptakan iklimi nvestasi yang aman, cepat dan transparan, Provinsi Banten memberikan kemudahan bagi investor dalam mendapatkan izin usaha dengan aplikasi perijinan (daring) SIPEKA.
SIPEKA digunakan sebagai program pendukung Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA), salah satu aplikasi sistem paperless yang sangat memudahkan para investor untuk menanamkan modalnya di Provinsi Banten.
“Kemudahan perizinan melalui teknologi yang lebih efisien diharapkan dapat menarik investor. Kami (DPMPTSP) terus memperbaiki layanan perizinan, termasuk Kabupaten/kota kami dorong untuk memberikan layanan prima,” jelas Virgo.
Seperti diketahui, perizinan berbasis OSS – RBA atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko adalah perizinan berusaha yang diberikan kepada pelaku usaha untuk memulai dan menjalankan kegiatan usahanya yang dinilai berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha.[Adv]
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.