KOMPAS.TV – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, hanya 75,38 persen masyarakat Indonesia yang menunjukkan kesadaran untuk mematuhi pedoman cuci tangan pakai sabun (CTPS), bahkan di tengah pandemi.
Padahal, tangan termasuk sarang empuk bagi penyakit untuk singgah karena digunakan hampir di tiap aktivitas. Sebagai contoh, tangan yang digunakan untuk memegang benda-benda yang tidak diketahui kebersihannya, seperti tombol lift dan handle pintu.
Benda-benda tersebut sangat mungkin menjadi tempat berkumpulnya patogen atau agen penyakit (kuman, virus, atau bakteri) dari orang sebelumnya.
Setelah itu, akan terjadi proses perpindahan patogen saat menguap, menggosok mata, bahkan makan. Jika saat itu daya tahan tubuh sedang tidak baik, akan sangat mudah tertular penyakit.
Baca Juga: 9 Cara Mencegah Hepatitis Akut Pada Anak, Rajin Cuci Tangan hingga Pakai Masker
Sementara, mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih merupakan salah satu cara sederhana yang terbukti efektif mencegah berbagai penyakit, antara lain diare, pilek, dan flu. Kandungan surfaktan dalam sabun dapat membersihkan tanah dan mikroba dari kulit sehingga tangan lebih bersih.
Kebiasaan CTPS juga dapat membantu mencegah penyakit menular lainnya. Di sisi lain, diperlukan juga pemahaman cara mencuci tangan yang benar agar seluruh permukaan tangan benar-benar bersih.
Karena itu, kebiasaan CTPS perlu ditanamkan sedini mungkin mengingat anak-anak lebih rentan tertular penyakit terutama saat beraktivitas di luar.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM menjelaskan, dengan menanamkan CTPS, masyarakat bisa mencegah penularan Covid-19 yang saat ini masih terjadi, meskipun angka kematian sudah sangat menurun.
Berangkat dari hal tersebut, diperlukan edukasi berkelanjutan untuk menjadikan CTPS sebagai prioritas dalam kebiasaan sehari-hari. Prof. Zubairi juga memaparkan, terdapat lima momen penting yang dapat digunakan untuk membiasakan perilaku CPTS bagi anak.
Pertama, edukasi anak untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau memegang makanan. Pada saat makan, agen penyakit dapat dengan cepat langsung masuk ke dalam tubuh.
Tidak kalah penting, biasakan anak untuk mencuci tangan pakai sabun setelah batuk atau bersin. Saat batuk dan bersin, mayoritas orang secara refleks menutup mulut dan hidung dengan tangan. Percikan air liur (droplets) yang keluar saat batuk atau bersin dapat menjadi sarana penularan penyakit.
Toilet atau kamar mandi termasuk tempat ternyaman bagi patogen untuk berkembang biak. Oleh sebab itu, ajarkan anak kebiasaan CTPS setelah buang air dan dari toilet.
Ketika anak pulang ke rumah, usahakan untuk selalu menerapkan CTPS terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas lain. Kondisi di luar rumah yang tidak dapat diprediksi berisiko menjadi momen penularan penyakit.
Lalu, pastikan anak untuk membersihkan tangan dengan cara CTPS seusai bermain. Sering kali si kecil menyentuh sesuatu yang kotor saat bermain, seperti tanah, lumpur, hingga mainan lain.
Baca Juga: Ingin Cegah Penyakit? Biasakan Cuci Tangan Dengan Benar
Kampanye #JuaraCuciTangan dalam Hari Cuci Tangan Sedunia 2022
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.