JAKARTA, KOMPAS.TV – Saat ini, dunia tengah menghadapi serangkaian gejolak yang seolah tak kunjung usai, terutama permasalahan The Perfect Storm (5C). Krisis multidimensi level tinggi yang cenderung terjadi bersamaan ini terdiri dari Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Prices, dan Cost of Living.
Rangkaian kejadian tersebut tentunya akan membawa dampak jangka panjang terutama bagi perekonomian dunia, termasuk di Indonesia dan Asia. Setelah pandemi Covid-19, dunia harus menghadapi konflik antara Rusia dan Ukraina.
Tidak hanya dua permasalahan tersebut, tantangan lainnya yang tengah melanda yaitu perubahan iklim, lonjakan harga komoditas, dan biaya hidup yang semakin berat akibat inflasi. Dampak dari tantangan 5C antara lain melambatnya perekonomian serta pengetatan kebijakan moneter di beberapa negara.
Perekonomian Indonesia pulih secara perlahan setelah berhasil melalui krisis pandemi global Covid-19. Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) yang semula terjun di angka minus 5 persen pada kuartal II-2020 berangsur positif sejak awal 2021. Bahkan, hingga saat ini, perekonomian Indonesia secara konsisten tumbuh di atas 5 persen.
Baca Juga: Danamon Gelar Diskusi Panel: The Indonesia 2023 Summit
Sejumlah pemimpin dunia memprediksi pandemi akan mereda. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, meredanya Covid-19 menyebabkan pergeseran risiko dari pandemi ke gejolak ekonomi global.
Hal tersebut diperparah perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan terjadi lonjakan inflasi global, pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga, potensi krisis utang global, dan potensi stagflasi.
Sementara itu, harga komoditas global yang masih cenderung tinggi menyebabkan para pelaku bisnis harus menyesuaikan harga. Seiring peningkatan berbagai risiko, ekonomi global pun melemah.
Suahasil memaparkan, beberapa data jangka pendek menunjukkan Indonesia mengalami prospek pertumbuhan yang cukup kuat, terutama pada sisi konsumsi dan produksi. Kinerja sektor eksternal Indonesia pun masih cukup solid dan neraca perdagangan yang menunjukkan nilai positif selama kurang lebih dua tahun.
Momentum tersebut, lanjut Suahasil, seharusnya digunakan untuk menunjukkan pertumbuhan positif Indonesia. Suahasil mengungkapkan strategi yang sebaiknya diterapkan para pelaku usaha di tengah ketidakpastian, yaitu optimis dan tetap waspada.
Poin tersebut disampaikan Wamenkeu Suahasil dalam economic outlook bertajuk The Indonesia 2023 Summit yang merupakan hasil kolaborasi MUFG Bank, Ltd. (MUFG), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance).
Acara yang sudah memasuki tahun gelaran ketiga ini mengundang pembicara dan pakar terkemuka untuk berbagi wawasan terkini guna mendukung para pemangku kepentingan merancang strategi bisnis di tahun depan.
The Indonesia 2023 Summit diselenggarakan pada Kamis (27/10) serta dihadiri secara langsung oleh MUFG Cabang Jakarta, nasabah corporate dan commercial banking Danamon, dan Adira Finance.
Mengusung tema utama Rebuild The Economy 2023, ajang diskusi ini diharapkan mampu menjawab tantangan ketidakpastian melalui kebijakan ekonomi dan industri yang lebih kuat.
Melalui acara thought leadership ini, MUFG bersama Danamon dan Adira Finance sekaligus menegaskan kembali komitmen grup dalam mendorong pertumbuhan ekosistem otomotif yang berkelanjutan di Indonesia.
Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki dalam sambutannya menyampaikan, Danamon sebagai bank yang melayani semua lini di rantai pasok keuangan memiliki komitmen penuh sekaligus berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional. Komitmen tersebut mendapat dukungan penuh dari MUFG Bank dan Adira Finance.
Itagaki menambahkan, nasabah dan pemangku kepentingan memerlukan informasi terkini dan terbaik di situasi yang tidak menentu seperti saat ini.
Informasi yang diperoleh melalui event ini diharapkan dapat mendukung mereka menjawab tantangan sekaligus mencari peluang bisnis untuk tumbuh berkelanjutan bersama Danamon.
“Ini adalah komitmen jangka panjang kami untuk menjadi bank yang senantiasa berpusat pada kebutuhan nasabah serta memberikan solusi keuangan agar nasabah dapat memegang kendali terhadap kebutuhan finansialnya,” kata Itagaki.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.