JAKARTA, KOMPAS.TV – Episode Polling ke-43 yang dipandu Iryanda Mardanuz akan berbincang bersama Principal Tunas Muda School Kedoya, Ms. Rachel Groves dan Principal Tunas Muda School Meruya, Dr. Ridwan Bachtra.
Perbincangan ini membahas proses mengasah bakat dan kreativitas di Tunas Muda School, dan juga bagaimana proses para siswa dalam menghadapi proyek akhir mereka.
Tunas Muda School merupakan sekolah Katolik di Indonesia yang berdiri sejak 1994. Ada dua cabang Tunas Muda School, yaitu di Kedoya dan Meruya.
Visi Tunas Muda School adalah menjadi lembaga pendidikan Katolik terkemuka yang mengembangkan tunas-tunas muda unggulan dengan serangkaian karakter luhur.
Siswa dibekali nilai-nilai karakter, diantaranya keimanan yang kuat, kebijaksanaan, berpengetahuan luas, berpikiran terbuka, penuh hormat, dan peduli satu sama lain.
Selain teori, sekolah berfokus pada konsep, big idea, keterampilan, serta pengalaman belajar yang bermanfaat bagi masa depan siswa.
Tidak hanya siswa, sekolah melibatkan guru, orang tua, serta lingkungan sebagai tempat siswa tumbuh dan berkembang.
Dengan begitu, siswa dapat mengembangkan diri baik secara akademis, kreativitas, hingga keterampilan untuk mempersiapkan para siswa menghadapi tantangan dunia global.
Namun, yang tidak kalah penting adalah membuat siswa tetap merasa senang pergi ke sekolah sehingga mereka dapat belajar tanpa rasa terpaksa.
Moto yang dimiliki Tunas Muda School adalah “Everyone is a shining star”.
Program di Tunas Muda School
Tunas Muda School mengadopsi program International Baccalaureate (IB) sebagai metode pembelajaran sejak 2003 untuk mendukung siswa mengembangkan diri dalam berbagai aspek.
Program IB terdiri dari Primary Years Programme (PYP) sejak anak berusia 3 tahun sampai lulus kelas 6. Selama masa PYP siswa dibekali pembentukan karakter, pola pikir, serta pembelajaran sebagai fondasi mendasar.
Setelah lulus PYP, siswa dapat melanjutkan pendidikan kelas 7–10 melalui Middle Years Programme (MYP). Program MYP memungkinkan siswa berpikir kritis sekaligus menggali minat lebih dalam melalui berbagai aktivitas, termasuk personal project sebagai tugas akhir tiap siswa.
Lebih lanjut, Diploma Programme (DP) merupakan pre-university program sebagai persiapan siswa ke jenjang perkuliahan. Siswa dapat memilih pelajaran yang paling sesuai dengan minat dan bakat sambil mempersiapkan ujian masuk universitas sesuai pilihan.
Mata pelajaran yang dapat diambil seperti fisika, kimia, biologi, environmental science, computer science, geografi, business, dan economic. Selain itu, ada tiga level matematika yang dapat disesuaikan kebutuhan.
Siswa akan didampingi konselor dengan melibatkan orang tua untuk mengarahkan ke masa depan yang paling sesuai dengan passion dan talenta siswa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.