JAKARTA, KOMPAS. TV - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan untuk semakin memperkuat geliat grassroots economy melalui gelaran Pasar Ramadan BRI.
Program Pasar Ramadan BRI yang hadir di 880 titik se-Indonesia dan melibatkan lebih dari 13.200 pelaku UMKM, diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM lebih berdaya di tahun pemulihan ekonomi.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, Pasar Ramadan BRI diselenggarakan karena peningkatan aktivitas ekonomi di bulan Ramadhan. Selain itu, daya beli masyarakat juga bertumbuh secara signifikan diiringi tingkat konsumsi yang melesat tajam.
"Oleh karena itu, BRI sebagai bank UMKM ingin memfasilitasi masyarakat di bulan suci untuk mendorong mobilitas ekonomi sehingga pelaku usaha di grassroots economy ini bisa memanfaatkan momentum Ramadan. Agar ekonomi di tataran bawah semakin bergeliat terlebih 2022 ini merupakan tahun pemulihan ekonomi setelah krisis akibat pandemi," kata Supari.
Baca Juga: Warga Serbu Pasar Murah Jelang Lebaran
Menurut Supari, dalam kegiatan yang akan berakhir pada 30 April itu pihaknya melibatkan penyuluh digital BRI. Dengan ini, gelaran Pasar Ramadan BRI menjadi ajang edukasi dan peningkatan literasi bagi pelaku usaha dan konsumen atas akses serta layanan perbankan khususnya di era digital.
Penyuluh digital BRI di acara tersebut, lanjut Supari, menekankan perlunya mengakses produk digital perseroan. Di antaranya melalui transaksi pembayaran nontunai menggunakan QRIS BRI via aplikasi financial super apps BRIMO.
"Selain menggerakkan aktivitas ekonomi, melalui Pasar Ramadan BRI ini kami ingin berupaya meningkatkan literasi masyarakat akan layanan perbankan digital. Dengan demikian, diharapkan juga mendongkrak tingkat inklusi layanan perbankan digital. Karena pada dasarnya hal ini memudahkan nasabah dan meningkatkan efisiensi," ujar Supari.
Supari mengakui bahwa penyuluh digital adalah garda terdepan yang mengajari masyarakat untuk lebih paham dan aplikatif terhadap layanan perbankan digital.
Sebagai gambaran, di BRI sendiri penyuluh digital memiliki tiga peran utama, yaitu mengajari masyarakat membuka rekening digital, mengajari bertransaksi digital, dan mengedukasi untuk berhati-hati terhadap kejahatan digital.
Optimisme Indeks Bisnis UMKM
Supari pun menambahkan, geliat ekonomi melalui Pasar Ramadan BRI menjadi bukti di lapangan atas semakin optimisnya indeks bisnis UMKM. Seperti diketahui, BRI Research Institute secara rutin per kuartal mengeluarkan hasil riset BRI Micro & SME Index (BMSI).
Pada kuartal 1/2022, survei tersebut mengindikasikan kegiatan UMKM semakin membaik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Tercermin dari Indeks Bisnis (IB) UMKM kuartal 1/2022 yang naik dari level 104,1 ke level 104,6. Survei tersebut juga menggambarkan bahwa pelaku UMKM memperkirakan usahanya semakin baik dan optimistis memasuki kuartal 11/2022. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Bisnis (IEB) UMKM yang berada di level 131,3.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.