JAKARTA, KOMPAS.TV - Perusahaan kosmetik PT Martina Berto Tbk menargetkan pertumbuhan net sales sebesar 20 persen dibanding tahun 2020. Meski kinerja sempat menurun akibat pandemi Covid-19 dan pembatasan kegiatan, perusahaan memproyeksikan laba usaha dan laba sebelum pajak sebesar Rp 87 miliar dan Rp 71 miliar di akhir 2021.
Perusahaan juga memproyeksikan bisa mencatat Return on Capital Employed (ROCE) 14,53 persen, Return on Assets (ROA) 8,51 persen, dan Return on Equity (ROE) 13,70 persen.
Diketahui, Perseroan membukukan angka sebesar Rp 297 miliar pada 2020, menurun tajam dari penjualan bersih Rp 537 miliar di 2019 akibat pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hal ini diketahui dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk melaporkan tahun buku 2020, Kamis (28/8/2021).
Baca Juga: Perkuat Distribusi Produk, Martina Berto Teken Kerja Sama dengan Tigaraksa Satria
Kendati demikian, Direksi Perseroan melaporkan kinerja perusahaan yang fokus pada digital channel berhasil membuat merek Perseroan dipercaya, hingga meraih penghargaan Digital Popular Brand Award dari Info Brand untuk 4 kategori, yaitu masker wajah, krim pemutih, pelembab wajah, dan bedak muka padat.
Perseroan juga berhasil mengendalikan inventori dari Rp 104 miliar menjadi Rp 96 miliar. Piutang pun berhasil mengalami penurunan dari 180 miliar di 2019 menjadi 67 miliar di 2020. Discount mengalami perbaikan dari 22,99 persen menjadi 20,26 persen.
Baca Juga: Komitmen PT Martina Berto Tbk untuk Terus Berbagi di Tengah Pandemi
Tidak hanya membayar kewajiban, Perseroan juga melakukan revaluasi aset dab menaikan ekuitas demi menguatkan kepercayaan bank. Langkah ini berdampak pada perbaikan yang signifikan terhadap quick ratio, current ratio, total liability/equity, total liability/total asset, debt/total assets, debt/equity di 2020.
Meskipun kondisi pasar belum sepenuhnya normal, keyakinan konsumen diketahui membaik seiring program vaksinasi yang dijalankan pemerintah dan aturan PPKM yang lebih longgar.
Perusahaan berharap dapat meningkatkan pertumbuhan net sales sebesar 20 persen dibanding tahun lalu dengan menerapkan beberapa langkah strategi yang adaptif, fokus pada digital channel, peremajaan design kemasan, perbaikan laba, pengembangan distribusi, perbaikan supply chain, dan cash flow.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.