JAKARTA, KOMPAS.TV – Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia untuk menabung relatif masih rendah. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebanyak 51 persen dari penduduk dewasa atau 95 juta penduduk indonesia belum memiliki rekening bank atau tidak memiliki akun di lembaga jasa keuangan.
Pos Indonesia dan Bank Tabungan Negara (BTN) meluncurkan program “Ayo Menabung” di kantor pos. Pada kesempatan ini pula, Pos Indonesia melakukan rebranding tabungan “e-batara Pos”. Program ini ditujukan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
“Kita ingin finansial inklusi semakin luas dan masyarakat semakin tahu bahwa menabung tidak hanya di kota besar, tapi di pelosok-pelosok desa juga bisa menabung,” kata Dirut Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi.
Acara yang berlangsung di kantor pusat Pos Indonesia ini menjadi momentum sinergi Bank BTN sebagai bank BUMN dan Pos Indonesia dalam membuat terobosan dalam bisnis finansial.
Dirut BTN Haru Kusmahargyo mengatakan, BTN dan Pos Indonesia ingin mengedukasi, meningkatkan kesadaran, dan memudahkan akses masyarakat untuk menabung melalui e-batara Pos.
“Ini sangat memudahkan terutama dalam kondisi saat ini. Ini merupakan upaya untuk mengedukasi masyarakat untuk mulai menabung. Uangnya aman di Pos, nanti dimasukkan ke rekening BTN,” ujar Haru Kusmahargyo.
Kolaborasi dengan meningkatkan inklusi keuangan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang sudah terjalin antara BTN dan Pos Indonesia sejak 50 tahun lalu
“Ayo Menabung ini kita galakkan karena dengan perkembangan e-commerce, masyarakat didorong untuk jadi konsumtif. Kita ingin mengambil sudut dimana konsumtif tapi jangan lupa menabung,” imbuh Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Pos Indonesia, Charles Sitorus.
Entitas kantor pos dalam program “Ayo Menabung dan Rebranding e-batara Pos” ini menjadi outlet layanan tabungan sekaligus mempromosikan e-batara Pos agar semakin dikenal masyarakat luas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.